Minggu, 08 Desember 2013

Orang yang lebih mulia dari Nabi Muhammad

Jika seorang ibu meminta tolong kepada anaknya, "sediakanlah makanan", atau berkata , " Bantulah aku membuat makanan". Lalu si anak tidak mau melakukannya. Dia pikir siapakah dirinya? Apakah dia merasa telah lebih mulia dari Nabi Muhammad. Nabi yang diangkat oleh Allah sebagai suri teladan bagi semua. Dahulu Nabi aja membatu pembantunya menggiling tepung dan menyapu rumah. Menolong siapa saja yang membutuhkan walaupun kepada musuh sekalipun.
Seandainya, seseorang ibu memerlukan kebutuhan dari anaknya tidaklah perlu dia sampai meminta tolong, karena ia dapat memerintahnya. dan perintah seorang ibu lebih mulia dan berharga tinggi (berpahala besar) dari pada perintah seorang raja di raja sekalipun. Jika kita mendengar perintah raja atau guru atau bos maka kita tidak akan merasakan beban yang begitu berat di hati, tapi begitu ibu kita yang berucap maka seolah seolah kita sedang memikul seluruh gunung walaupun perintahnya hanya sepele. Mungkin memang saat itu setan sedang membebani kita, karena mereka tahu betapa besar pahala yang akan kita peroleh bila bisa menyenangkan orang tua.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disuatu masa nabi Musa as mendapatkan wahyu dari TuhanNya bahwa akan ada yang menjadi sahabatnya di surga nanti maka seketika itu Musa as menanyakan dimana tinggal manusia tersebut maka tatkala itu Tuhanpun menunjukkan letak suatu desa yang agak jauh dari tempat tinggal Nabi Musa as.
setelah Musa as sampai pada rumah yang dituju tampaklah seorang pemuda yang tengah menggendong dua ekor babi
Setelah Musa as permisi untuk masuk dia masih sibuk dengan kedua babi itu ,Musa as sampai terheran-heran dalam hati berkata mengapa kedua babi itu sangat diperhatikan dan dirawat bahkan sampai dimandikan.
tak lama berselang keluarlah keluarlah pemuda itu menyambut Nabi Musa as dan menanyakan keperluannya sehingga dia datang kerumah pemuda tersebut
Nabi Musa as bertanya kepada pemuda itu " mengapa engkau sampai begitu rajinnya merawat babi itu padahal mereka hanya seekor babi"
pemuda itupun menjawab bahwa sebenarnya kedua ekor babi itu adalah kedua orang tuanya yang dikutuk oleh Tuhan menjadi babi karena ingkar terhadap perintahNya dan menyekutukanNya"
Musa as lalu bertanya " trus mengapa engkau begitu rajin merawat mereka padahal Tuhan sudah murka kepada mereka
Pemuda itu lalu menjelaskan bahwa "Kemurkaan Tuhan kepada kedua orang tuaku itu menjadi urusan Tuhan dengan mereka,sedangkan urusanku dengan kedua orang tuaku adalah kewajiban yang harus aku lakukan "
Akhirnya Musa as menyadari bahwa pemuda ini adalah seorang anak yang shaleh sehingga sepantasnya Tuhan menjadikannya Sahabatnya di Surga kelak (Kanjeng Ophiq Bholank).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suatu kali saya bertemu dengan seorang pengusaha pabrik sabun, ketika ditanya apa rahasia suksesnya. Jawaban yang beliau berikan tidak seperti seorang bisnisman yang biasanya berisi kerja keras, pantang menyerah dan sebagainya.  Jawabnya, Rahasia sukses sebetulnya semua orang sudah tahu yaitu berbuat baik kepada sessama terutama kepada orangtua.
Jika dunia sudah di bawah telapak kaki kita, lalu apakah kita bisa mengabaikan orang yang surga ada di bawah telapak kakinya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar