Jika seorang ibu meminta tolong kepada anaknya, "sediakanlah
makanan", atau berkata , " Bantulah aku membuat makanan". Lalu si anak
tidak mau melakukannya. Dia pikir siapakah dirinya? Apakah dia merasa
telah lebih mulia dari Nabi Muhammad. Nabi yang diangkat oleh Allah
sebagai suri teladan bagi semua. Dahulu Nabi aja membatu pembantunya
menggiling tepung dan menyapu rumah. Menolong siapa saja yang
membutuhkan walaupun kepada musuh sekalipun.
Seandainya, seseorang
ibu memerlukan kebutuhan dari anaknya tidaklah perlu dia sampai meminta
tolong, karena ia dapat memerintahnya. dan perintah seorang ibu lebih
mulia dan berharga tinggi (berpahala besar) dari pada perintah seorang
raja di raja sekalipun. Jika kita mendengar perintah raja atau guru atau
bos maka kita tidak akan merasakan beban yang begitu berat di hati,
tapi begitu ibu kita yang berucap maka seolah seolah kita sedang memikul
seluruh gunung walaupun perintahnya hanya sepele. Mungkin memang saat
itu setan sedang membebani kita, karena mereka tahu betapa besar pahala
yang akan kita peroleh bila bisa menyenangkan orang tua.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disuatu
masa nabi Musa as mendapatkan wahyu dari TuhanNya bahwa akan ada yang
menjadi sahabatnya di surga nanti maka seketika itu Musa as menanyakan
dimana tinggal manusia tersebut maka tatkala itu Tuhanpun menunjukkan
letak suatu desa yang agak jauh dari tempat tinggal Nabi Musa as.
setelah Musa as sampai pada rumah yang dituju tampaklah seorang pemuda yang tengah menggendong dua ekor babi
Setelah
Musa as permisi untuk masuk dia masih sibuk dengan kedua babi itu ,Musa
as sampai terheran-heran dalam hati berkata mengapa kedua babi itu
sangat diperhatikan dan dirawat bahkan sampai dimandikan.
tak lama
berselang keluarlah keluarlah pemuda itu menyambut Nabi Musa as dan
menanyakan keperluannya sehingga dia datang kerumah pemuda tersebut
Nabi Musa as bertanya kepada pemuda itu " mengapa engkau sampai begitu rajinnya merawat babi itu padahal mereka hanya seekor babi"
pemuda
itupun menjawab bahwa sebenarnya kedua ekor babi itu adalah kedua orang
tuanya yang dikutuk oleh Tuhan menjadi babi karena ingkar terhadap
perintahNya dan menyekutukanNya"
Musa as lalu bertanya " trus mengapa engkau begitu rajin merawat mereka padahal Tuhan sudah murka kepada mereka
Pemuda itu lalu menjelaskan bahwa
"Kemurkaan Tuhan kepada kedua orang tuaku itu menjadi urusan Tuhan
dengan mereka,sedangkan urusanku dengan kedua orang tuaku adalah
kewajiban yang harus aku lakukan "
Akhirnya Musa as
menyadari bahwa pemuda ini adalah seorang anak yang shaleh sehingga
sepantasnya Tuhan menjadikannya Sahabatnya di Surga kelak (Kanjeng Ophiq
Bholank).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Suatu
kali saya bertemu dengan seorang pengusaha pabrik sabun, ketika ditanya
apa rahasia suksesnya. Jawaban yang beliau berikan tidak seperti
seorang bisnisman yang biasanya berisi kerja keras, pantang menyerah dan
sebagainya. Jawabnya, Rahasia sukses sebetulnya semua orang sudah tahu
yaitu berbuat baik kepada sessama terutama kepada orangtua.
Jika dunia sudah di bawah telapak kaki kita, lalu apakah kita bisa mengabaikan orang yang surga ada di bawah telapak kakinya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar